Keuntungan Membeli Apartemen di Pusat Kota

zamarizkland

July 4, 2025

Keuntungan Membeli Apartemen di Pusat Kota

Di tengah laju perkembangan kota besar yang semakin cepat, membeli apartemen di pusat kota menjadi pilihan banyak orang, terutama generasi muda dan profesional urban. Kehidupan modern menuntut kepraktisan, aksesibilitas, dan mobilitas tinggi. Maka tak heran, apartemen menjadi simbol efisiensi dan kemajuan zaman. Namun, apakah benar keuntungan memiliki apartemen di jantung kota lebih besar dari tantangan yang harus dihadapi?

Efisiensi Waktu dan Akses yang Tak Tertandingi

Salah satu alasan utama seseorang tertarik membeli apartemen di pusat kota adalah efisiensi waktu. Tidak ada yang lebih berharga dari waktu di era ini. Hidup di dekat kantor, pusat perbelanjaan, rumah sakit, hingga fasilitas umum lainnya berarti mengurangi stres akibat kemacetan yang melelahkan dan membuang energi setiap hari.

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), rata-rata warga Jakarta menghabiskan 2–4 jam per hari hanya untuk perjalanan pulang-pergi ke tempat kerja. Dengan membeli apartemen di pusat kota, waktu ini bisa dialihkan untuk keluarga, olahraga, atau bahkan membangun bisnis sampingan.

Pakar real estate, Rizal Kurniawan, menyebut bahwa “Keuntungan mengambil apartment di pusat kota adalah efisiensi hidup yang sangat tinggi. Mereka yang tinggal dekat dengan tempat aktivitas utamanya memiliki kualitas hidup yang lebih baik, lebih produktif, dan secara psikologis lebih stabil.” Namun, kenyamanan itu tidak datang tanpa harga.

Harga apartment di pusat kota tentu jauh lebih tinggi dibanding kawasan pinggir kota. Selain harga beli yang mahal, biaya perawatan, iuran pengelolaan, dan pajak tahunan juga menjadi beban tersendiri. Bagi sebagian orang, semua itu terasa menguras keuangan, terutama jika tidak dihitung dengan perencanaan matang.

Keamanan, Privasi, dan Fasilitas Modern

Faktor lain yang menjadi daya tarik utama mengambil apartment adalah fasilitas lengkap dan sistem keamanan yang jauh lebih baik dibanding hunian tapak biasa. Mulai dari keamanan 24 jam, akses kartu khusus penghuni, area olahraga, kolam renang, hingga coworking space, semua didesain untuk menunjang gaya hidup urban masa kini.

Bagi banyak orang, ini adalah bentuk keuntungan yang nyata: mengambil satu unit, namun mendapatkan banyak manfaat dalam satu lokasi. Ini sangat ideal untuk mereka yang menginginkan gaya hidup serba cepat dan efisien tanpa harus mengurus banyak hal teknis seperti taman, atap bocor, atau keamanan rumah.

Namun, di balik semua itu, tidak sedikit penghuni apartment yang mengeluhkan minimnya ruang privasi dan kedekatan sosial. Dinding yang tipis, suara tetangga, serta interaksi yang terbatas kerap menimbulkan kejenuhan dan perasaan terisolasi.

“Banyak orang membeli apartment karena fasilitasnya, tapi lupa bahwa ada aspek kehidupan sosial yang tidak bisa digantikan oleh gym atau kolam renang. Kita butuh tetangga yang bisa diajak ngobrol, bukan hanya orang yang kita temui di lift dan tak pernah saling sapa,” ungkap psikolog urban, Maya Rachmadani.

Potensi Investasi dan Capital Gain

Secara ekonomi, membeli apartment di pusat kota juga menawarkan keberuntungan jangka panjang, terutama dari sisi investasi. Nilai properti di lokasi premium cenderung naik lebih stabil, apalagi jika kawasan tersebut terus berkembang dan memiliki daya tarik komersial.

Data dari Indonesia Property Market Index menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, harga apartment di area Sudirman, Thamrin, dan Kuningan meningkat rata-rata 8–12% per tahun. Belum lagi potensi dari penyewaan unit, baik untuk jangka panjang maupun harian melalui platform digital.

Ekonom properti, Dimas Hendarto, menyatakan bahwa “Apartment di pusat kota adalah instrumen investasi yang ideal bagi mereka yang ingin diversifikasi portofolio. Meskipun modal awalnya tinggi, potensi pengembalian investasinya juga sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik.”

Namun, di sisi lain, fluktuasi pasar, oversupply unit, hingga regulasi yang berubah-ubah bisa menjadi risiko besar. Ada pula biaya-biaya tersembunyi yang sering kali tidak disadari, seperti biaya sinking fund, renovasi interior, dan biaya jasa agen properti saat ingin menjual kembali.

Kehidupan Praktis vs Kebutuhan Keluarga

Meski menawarkan kenyamanan, tak dapat dipungkiri bahwa apartment bukan solusi jangka panjang untuk semua orang. Untuk pasangan muda atau individu karier, keuntungan dari membeli apartment terasa maksimal. Namun, ketika keluarga tumbuh dan anak-anak hadir, ruang menjadi terbatas, kebutuhan meningkat, dan suasana apartment sering kali terasa kurang mendukung tumbuh kembang anak.

Tak sedikit orang yang akhirnya menjual apartment mereka dan pindah ke rumah tapak demi ruang yang lebih luas dan suasana lingkungan yang lebih hangat. Dalam kasus ini, keuntungan jangka pendek dari kepraktisan harus dikorbankan demi kenyamanan hidup keluarga secara menyeluruh.

Related Post

Pilihan Rumah Menantimu

Bingung dengan banyaknya rumah pilihan, budget dan rekomendasi dari Agent terverifikasi ?