Membeli rumah bukan sekadar transaksi ia adalah salah satu keputusan finansial dan emosional terbesar dalam hidup. Di tengah maraknya iklan dan promosi yang memikat, pentingnya memilih perumahan yang tepat sering kali diabaikan. Banyak orang terpukau oleh harga promo, bonus furnitur, atau DP ringan, tanpa menggali lebih dalam tentang apa yang sebenarnya mereka beli. Akibatnya, tidak sedikit yang akhirnya merasa terjebak di lingkungan yang tak sesuai harapan, atau lebih buruk lagi, tertipu oleh proyek fiktif.
Saat ini, kebutuhan akan hunian terus meningkat. Urbanisasi yang cepat membuat perumahan menjamur di pinggiran kota. Namun, tidak semua perumahan menawarkan kualitas hidup yang layak. Pentingnya memilih perumahan yang baik bukan hanya soal harga atau lokasi, tapi tentang gaya hidup, kenyamanan jangka panjang, dan keamanan aset.
Pentingnya Memilah Perumahan dengan Lokasi Strategis
Salah satu faktor pertama yang menarik minat calon pembeli adalah lokasi. Namun, pemahaman tentang lokasi strategis kerap disalahartikan. Banyak pengembang mengklaim proyek mereka “hanya 20 menit dari pusat kota”, padahal itu dengan catatan tidak ada kemacetan. Di sinilah pentingnya memilih perumahan yang tepat harus diperkuat dengan survei langsung.
“Jangan percaya brosur. Coba tempuh sendiri jalur rumah ke tempat kerja Anda di jam sibuk. Dari situ akan terlihat realita sebenarnya,” saran Denny Saputra, konsultan properti dari Indonesia Real Estate Forum.
Akses transportasi umum, lebar jalan utama, serta keberadaan jalur alternatif sangat menentukan kenyamanan. Jika lokasi terlihat bagus di peta tapi tidak terhubung ke pusat aktivitas secara efektif, maka rumah yang dibeli bisa menjadi beban. Harga murah di awal bisa menjadi mahal jika biaya transportasi dan waktu tempuh membengkak.
Infrastruktur dan Fasilitas Penunjang yang Memadai
Satu hal yang sering terlupakan adalah kesiapan infrastruktur dan fasilitas publik. Banyak kawasan perumahan dibangun di daerah yang belum sepenuhnya matang. Jalan rusak, listrik sering padam, tidak ada jaringan internet stabil, bahkan air bersih pun sulit diperoleh. Pengembang menjanjikan fasilitas lengkap, tapi realitanya butuh waktu bertahun-tahun sebelum janji itu terealisasi.
Pentingnya memilih perumahan dengan infrastruktur yang sudah tersedia akan berdampak langsung pada kualitas hidup. Jangan sampai Anda harus menunggu dua tahun untuk bisa menikmati fasilitas yang seharusnya menjadi hak Anda sejak hari pertama menempati rumah.
Menurut data dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), hanya 37% dari proyek perumahan berskala kecil di pinggiran Jakarta yang telah memiliki sistem drainase dan jaringan utilitas yang memadai. Artinya, sisanya masih berpotensi menimbulkan masalah seperti banjir, limbah tidak terkelola, atau sambungan listrik yang rawan korsleting.
Kenyataan ini harus menjadi alarm. Jangan hanya melihat rumahnya bagus lihat juga apa yang ada di sekitarnya dan apa yang sudah tersedia.
Awasi Trek Record dari Pengembang Perumahan
Salah satu penyebab utama kekecewaan pembeli rumah adalah proyek yang mangkrak. Banyak pengembang baru atau tidak bertanggung jawab menjual rumah dalam bentuk pre-project sales (belum dibangun), lalu menghilang setelah menerima pembayaran. Inilah mengapa pentingnya memilih perumahan yang tepat tidak bisa dipisahkan dari kredibilitas developer.
Cek rekam jejak pengembang: sudah berapa proyek yang mereka selesaikan? Apakah ada kasus sengketa hukum? Bagaimana kualitas bangunan mereka? Jangan segan mengunjungi proyek mereka sebelumnya untuk berbicara langsung dengan penghuni lama.
Ekonom properti dari Universitas Trisakti, Dr. Nina Wahyuni, menekankan bahwa reputasi pengembang jauh lebih penting daripada sekadar harga rumah. “Pembeli pertama kali cenderung tergiur oleh harga. Padahal rumah murah dari pengembang tak jelas justru berisiko besar gagal dibangun,” ujarnya.
Lebih dari 4.000 laporan kasus konsumen yang dirugikan oleh pengembang tercatat di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) selama lima tahun terakhir, sebagian besar karena rumah tak kunjung dibangun atau spesifikasi tak sesuai janji awal.
Pentingnya cek Kondisi Lingkungan yang Tepat
Kualitas lingkungan dan komunitas menjadi bagian penting dari pentingnya memilih perumahan yang tepat. Sayangnya, ini adalah faktor yang sering diabaikan karena tidak bisa diukur secara langsung. Padahal, hidup di lingkungan yang tidak aman, penuh konflik sosial, atau jauh dari fasilitas publik bisa berdampak pada kesehatan mental dan kenyamanan jangka panjang.
Beberapa kawasan perumahan dibangun di daerah yang memiliki sejarah banjir, pencurian tinggi, atau tidak ada sistem keamanan terpadu. Bahkan jika rumah Anda indah dan nyaman, bagaimana jika Anda tidak bisa meninggalkannya dengan tenang karena takut kemalingan?
Komunitas juga menentukan kualitas hidup. Apakah ada pengelolaan RT/RW yang aktif? Apakah ada kegiatan sosial atau keamanan kolektif? Bagaimana cara warga menyelesaikan masalah bersama?
Arsitek lingkungan perkotaan, Ir. Dwi Paramita, menyebutkan bahwa faktor komunitas sering menjadi penentu utama dalam tingkat kebahagiaan penghuni rumah. “Banyak orang pindah bukan karena rumahnya jelek, tapi karena tetangganya toxic atau lingkungannya tidak mendukung tumbuh kembang anak,” jelasnya.