Seberapa Penting Infrastruktur Bagi Perumahan

zamarizkland

August 8, 2025

Seberapa Penting Infrastruktur Bagi Perumahan

Banyak orang berburu rumah hanya dengan mempertimbangkan harga dan desain bangunan, tapi lupa bahwa lokasi terbaik pun bisa kehilangan daya tarik jika tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai. Pertanyaannya, seberapa penting peran infrastruktur bagi perumahan dalam menentukan kenyamanan, keamanan, bahkan nilai investasi? Jawabannya sangat penting, lebih dari yang dibayangkan.

Infrastruktur bukan hanya urusan jalan raya mulus atau lampu jalan yang menyala terang. Ia mencakup akses transportasi publik, jaringan listrik stabil, saluran air bersih, internet berkecepatan tinggi, hingga sistem drainase yang baik. Semua ini membentuk “urat nadi” sebuah kawasan. Tanpa itu, hunian megah sekalipun bisa menjadi sumber frustrasi.

Akses Transportasi Sebagai Penentu Mobilitas Masyarakat

Menurut data Kementerian PUPR, nilai jual rumah di area yang terhubung dengan jalur transportasi publik seperti MRT, LRT, atau tol bisa meningkat hingga 30% dalam tiga tahun. Ekonom properti, Budi Santosa, menegaskan, “Sarana transportasi adalah faktor penentu likuiditas properti. Pembeli melihat kemudahan akses sebagai investasi jangka panjang.”

Namun, buruknya akses transportasi justru menjadi mimpi buruk. Bayangkan harus menghabiskan dua jam di perjalanan setiap hari hanya karena jalan kecil yang macet atau tidak ada angkutan umum memadai. Dalam kondisi seperti ini, perumahan akan sulit menarik minat pembeli baru, bahkan harga tanahnya bisa stagnan.

Faktor ini menjelaskan pentingnya pemilik rumah memperhitungkan rencana pengembangan infrastruktur sebelum membeli. Lokasi yang sekarang terasa sepi bisa menjadi pusat aktivitas dalam lima tahun jika proyek transportasi di sekitar wilayah tersebut selesai.

Seberapa Penting Sarana Prasarana Hunian ?

Infrastruktur modern tidak lagi hanya tentang air dan listrik. Internet berkecepatan tinggi kini menjadi kebutuhan vital bagi perumahan, terutama di era kerja jarak jauh. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024 menunjukkan, 76% calon pembeli rumah di kota besar menempatkan koneksi internet sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan.

Sayangnya, ada kawasan hunian yang sudah megah tapi koneksi internetnya lambat atau jaringan listrik sering padam. Kondisi seperti ini membuat penghuni cepat frustrasi, bahkan berencana pindah. Nilai estetika hunian jadi tak berarti jika penghuni tidak bisa memenuhi kebutuhan digital atau mendapatkan pasokan listrik yang stabil.

Infrastruktur Penentu Kenyamanan dan Keamanan

Kualitas hidup penghuni properti sangat bergantung pada sarana lingkungan. Ini mencakup taman, ruang terbuka hijau, fasilitas olahraga, hingga sistem drainase yang baik untuk mencegah banjir. Ahli tata kota, Dr. Siti Rahmawati, menjelaskan bahwa ruang hijau yang memadai dapat menurunkan suhu lingkungan hingga 2°C dan meningkatkan kesehatan mental penghuni.

Sayangnya, masih ada kawasan perumahan yang mengabaikan aspek ini. Tidak adanya ruang terbuka atau sistem drainase yang buruk membuat penghuni terpapar risiko banjir setiap musim hujan. Di sinilah terlihat pentingnya perencanaan sarana yang menyeluruh, bukan hanya demi estetika, tapi juga keselamatan.

Lebih jauh, sarana lingkungan yang memadai dapat meningkatkan interaksi sosial antarwarga. Jalan yang nyaman untuk pejalan kaki, pencahayaan jalan yang memadai, dan fasilitas publik membuat penghuni merasa aman dan betah.

Infrastruktur sebagai Penentu Nilai Aset

Dari sisi ekonomi, infrastruktur yang baik secara langsung mempengaruhi nilai properti. Menurut laporan Knight Frank Indonesia, harga rumah di area dengan proyek prasarana baru mengalami kenaikan rata-rata 12–15% per tahun, jauh di atas rata-rata nasional. Sebaliknya, kawasan yang minim infrastruktur cenderung mengalami penurunan harga atau stagnasi.

Pakar real estate, Andi Prasetyo, menyebutkan bahwa investor properti selalu memantau proyek-proyek prasarana besar sebelum memutuskan membeli. “Pembangunan jalan tol, bandara baru, atau jalur kereta selalu menjadi indikator kuat kenaikan nilai properti,” ujarnya.

Namun, ada sisi negatifnya. Kadang pembangunan prasarana justru membawa dampak sosial dan lingkungan yang tidak diantisipasi. Contohnya, pelebaran jalan yang memotong area hijau atau mengganggu ekosistem lokal. Karena itu, pengembang dan pemerintah harus menyeimbangkan pembangunan dengan prinsip keberlanjutan.

Related Post

Pilihan Rumah Menantimu

Bingung dengan banyaknya rumah pilihan, budget dan rekomendasi dari Agent terverifikasi ?